ITIL: STANDAR INTERNASIONAL MANAJEMEN PELAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI



A.      Service Strategy
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. PT Garuda Indonesia (Persero) adalah maskapai penerbangan pertama dan terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari 46 rute destinasi di dalam maupun luar negeri. Dengan menekankan fokus pada pelayanan, seluruh kegiatan operasional perusahaan difokuskan untuk menjadikan Garuda Indonesia sebagai penyedia jasa utama dan terlengkap bagi para pelanggan yang ingin melakukan perjalanan udara, atau mengirimkan kargo udaranya.
Mekanisme pemesanan tiket secara online dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
1.      Bisa reservasi online garuda indonesia melalui call center garuda indonesia, menggunakan telepon. Silahkan hubungi Garuda Indonesia Call Center di 08041807807 (Khusus Indonesia) atau +622123519999.
2.      Bisa secara langsung / real time pada situs resmi Garuda Indonesia, https://www.garuda-indonesia.com
3.      Bisa mendownload aplikasi Garuda Indonesia di smartphone, yang bisa diunduh di play store untuk android, dan app store untuk iOS
Setelah pengguna jasa melakukan booking tiket penerbangan, maka selanjutnya adalah melakukan pembayaran, bisa melalui ATM, atau transfer rekening bank, atau pembayaran di supermarket (contohnya : Alfamart, atau Indomaret) atau melalui Mobile Banking. Setelah dijelaskan mekanisme pemesanan dan pembayaran tiket secara online, berikut adalah mekanisme check-in secara online yang juga bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1.    Web Check-in, dengan mengunjungi website resmi Garuda Indonesia, https://www.garuda-indonesia.com
2.    Phone Check-in, dengan menghubungi call center Garuda Indonesia 08041807807 atau +622123519999
3.    Mobile Check-in, dengan mengunduh Garuda Indonesia Mobile App di Smartphone
Layanan Internet Check In, Mobile Check In, dan Phone Check In tidak tersedia untuk:
  • Penumpang tanpa pembelian tiket terlebih dahulu
  • Untuk bayi di bawah 2 tahun yang tidak menempati tempat duduk
  • Penumpang yang membutuhkan bantuan khusus di bandara misalnya; penumpang dalam kondisi hamil, anak-anak berusia kurang dari 12 tahun yang bepergian sendiri, Unaccompanied Minor (UM), membutuhkan kursi roda, stretcher case atau penanganan khusus lainnya di bandara.
  • Penumpang dengan pembukuan lebih dari 9 orang (Group booking)
  • Penumpang dengan tiket Eco-Basic.
Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing regional di Asia Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu peningkatan product feature serta bergabung dengan Global Aliance SkyTeam.
B.       Service Design
PT. Garuda Indonesia telah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tersedianya layanan informasi yang dimuat baik di website resmi Garuda Indonesia, maupun di via telfon dan melalui software yang bisa diunduh di smartphone pengguna jasanya. Salah satu kemudahannya adalah tersedianya layanan e-ticketing dan check-in online. Dengan adanya kemudahan fasilitas ini, maka dampaknya bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan sangat berpengaruh positif.
Dengan adanya pelayanan e-ticketing dan check-in online ini terdapat banyak sekali keuntungan dan kemudahan yang dapat dirasakan oleh pengguna jasa, diantaranya :
1.      Mudah, Pengguna sanggup dengan ringan lakukan pemesanan secara fleksibel.
2.      Hemat Waktu, pengguna jasa tidak perlu jauh-jauh pergi ke kantor biro perjalanan ataupun ke travel agen untuk memesan tiket pesawat.
3.      Hemat Tenaga dan Biaya
4.      Praktis, Tiket dapat dipesan melalui website resmi Garuda Indonesia ataupun aplikasi Garuda Indonesia di smartphone.
5.      Keuntungan, Biasanya jasa penjualan tiket pesawat online yang ada di situs resmi dan aplikasi Garuda Indonesia sering memberi tambahan potongan harga atau potongan harga pada hari-hari tertentu.
6.      Efisien, Dengan e-ticket maka tidak perlu khawatir jika tiket hilang. Apabila tiket hilang,  pengguna jasa dapat mengeprintnya kembali dan tidak dikenakan cost tambahan.
Dengan service design dapat diperlihatkan bagaimana organisasi merancang ekosistem (infrastruktur) teknologi informasi untuk memenuhi atau melayani para pemangku kepentingannya. Melalui desain ini, diharapkan tercipta suatu lingkungan kondusif bagi divisi teknologi informasi dalam memberikan layanan prima ke segenap individu, kelompok, dan unit/divisi pengguna pada organisasi.
Garuda Indonesia yang mempunyai konsep layanan yang mengandalkan keramhtamahan Indonesia, diwujudkan dalam ikon-ikon yang mengandalkan panca indera, yang tercermin dari penggunaan bahan dari ornament khas Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga khas Indonesia, music khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas Indonesia.
Saat ini, Garuda Indonesia telah mengaplikasikan IT berbasis “cloud computing” dalam kegiatan pengelolaan perusahaan yang menjadikan kegiatan perusahaan lebih efisien namun berstandar global. Implementasi IT berbasis “cloud computing” ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan layanannya kepada para pengguna jasa.

C.      Service Operation
Mendeskripsikan secara detail dan jelas mengenai inti dari rangkaian proses manajemen, yaitu pengelolaan pelayanan itu sendiri pada tahap operasionalnya. Di sinilah para pelanggan internal maupun eksternal (pemangku kepentingan) akan mendapatkan langsung manfaat dari keberadaan teknologi informasi dan komunikasi.
Cloud computing yang diaplikasikan pada Garuda Indonesia ini memberikan keuntungan khususnya meningkatkan kapasitas penyimpanan data perusahaan tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya untuk investasi pembelian peralatan tambahan. Data juga dapat diakses secara real-time kapanpun dan dimana pun oleh karyawan karena terkoneksi dengan internet. Selain itu, keamanan data lebih terjamin apabila disimpan secara on-cloud. Keamanan data terlindungi khususnya ketika terjadi bencana alam.
Garuda Indonesia saat ini telah memiliki berbagai layanan transaksional digital berbasis e-commerce bagi pengguna jasa yang terdiri dari Garuda Online Sales (GOS), Online Sales Partnership (OSP) bersama online travel agency, Corporate Online System (COS) berbasis business to business (B2B), hingga mobile apps untuk layanan reservasi dan pembukuan.

D.      Service Transistion
Menggambarkan bagaimana organisasi bertransformasi atau menjalankan perubahan menuju rancangan lingkungan pelayanan yang diinginkan. Tahapan transisi ini harus dikawal dengan sebaik-baiknya agar efektif dan tidak terjadi chaos.
Garuda Indonesia terus melakukan revitalitasi armada yang bertujuan untuk memperbaharui asset laa dan menyesuaikan dengan standar modern sebagai salah satu dasar untuk terus mengembangkan modal dan emastikan pertumbuhan di industry penerbangan. Pengembangan armada ini dilakukan melalui penambahan pesawat agar dapat lebih maksimal menangkap peluang pertumbuhan pasar yang dilayani. Pada saat yang bersamaan Garuda Indonesia juga akan menyederhanakan pesawat agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi biaya operasi. Begitupula dengan terus dilakukannya pengembangan-pengembangan dibidang IT.
Pada 2009, Garuda Indonesia melakukan program peremajaan untuk armada-armada lama, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300, dengan mengganti interior peswat dan menambah fasilitas AVOD (Audio and Video on Demand).

E.       Continual Service Improvement
Mengingatkan perlunya dilakukan perbaikan berkesinambungan terus menerus dari masa ke masa. Hal ini tidak saja berarti bahwa organisasi yang bersangkutan senantiasa belajar dan selalu berkembang dari masa ke masa, namun mengandung makna bahwa organisasi selalu siap menghadapi berbagai perubahan karena dinamika global.
Untuk terus meningkatkan kualitas manajemen, keselamatan, keamanan, dan operasional penerbangan, Garuda Indonesia melaksanakan strategi jangka pendek “Quick Wins” untuk rebound di tahun 2015 di tengah kondisi industri penerbangan domestik dan global yang dewasa ini sedang mengalami guncangan. Dalam upaya megatasi berbagai kondisi tersebut serta sebgai bagian dari program pengembangan perusahaan ke depan, program “Quic Wins” dilakukan melalui tiga strategi utama, sebagai berikut :
·         Peningkatan “Revenue Generator”, dimana seluruh potensi yang dapat meningkatkan revenue perusahaan akan dimaksimalkan.
·         Restrukturisasi “Cost Driver”, dimana Garuda Indonesia ajab melakukan penataan dan rektrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan.
·         Kegiatan “Reprofiling”, melalui berbagai langkah dan strategi menyangkut aspek keuangan, sehingga kondisi finansial perusahaan terjaga.
Kelebihan :
·         Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dimana Garuda saat ini mengoperasikan 143 pesawat yang terdiri dari 9 pesawat jenis Boeing 777-300ER, 2 pesawat jenis Boeing 747-400, 13 pesawat jenis Airbus 330-300, 9  pesawat jenis Airbus A330-200, 81 pesawat Boeing 737-800NG, 18 pesawat CRJ1000 NexGen (pesawat perintis), dan 11 pesawat jenis ATR 72-600 (pesawat  perintis).
·         Garuda Indonesia hingga tahun 2016 mempunyai 40 rute penerbangan domestik dan 36 rute internasional.
·         Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 sensese yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menjadikan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain.
·         Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia (dibuktikan dengan perolehan penghargaan “World’s Best Cabin Crew” sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 dari Skytrax (London, UK).
·         Garuda Indonesia menjadi maskapai paling diminati untuk penerbangan internasional, dengan pangsa pasar 16,54 % atau sebanyak 4,17 juta penumpang dari total penumpang internasional sepanjang 2015.
·         Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia.
Kekurangan :
·         Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan  jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan  penerbangan.
·         Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam  jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
·         Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
·         Biaya operasional yang tinggi (dengan konsep pelayanan full-service) menjadikan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Pendapat
Dari lima standar ITIL di atas dapat diketahui jika PT Garuda Indonesia sudah memenuhi standar dari Information Technology International Library (ITIL). Garuda Indonesia yang selalu menerapkan konsep dan teknologi IT terbaru membuktikan dirinya dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan regional lainnya. Menurut saya strategi yang digunakan oleh Garuda Indonesia sudah sangat bagus dan dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan regional lainnya dan dapat mempromosikan kebudayaan serta keramahtamahan Indonesia pada dunia, pelayanan yang sudah terbukti dan fasilitas yang disajikan dengan nyaman dipastikan dapat meanambah minat masyarakat untuk menaiki maskapai yang telah menjadi maskapai bintang lima tersebut. Sudah banyak pula penghargaan yang diterima oleh Garuda Indonesia,  sehingga menjadikan Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di Indonesia.

SUMBER :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel "Cinta Kemarin" by Dila Putri

REVIEW JURNAL Teknik Enkripsi Gambar Berdasarkan Chaotic S-Box dan Arnold Transform